Cinta bernoda darah seorang kakak



Nama ku Reyhand, sekarang aku sudah kelas 2 SMA. Saat ini aku sedang termenung di jendela kamarku, sambil memandang satu bintang dilangit yang seakan tersenyum kepadaku. Membuat ku mengingat peristiwa perih dua tahun yang lalu yang menimpa kakak tersayangku dan membuat duka yang mendalam bagi keluargaku.

Dua tahun yang lalu, aku mempunyai seorang kakak laki – laki bernama “REYNALD”. Ya….. nama kami memang hampir sama, Reyhand dan Reynald. Waktu itu aku masih kelas 3 SMP, sedangkan kakak ku sudah kelas 3 SMA. Mamaku mempunyai tiga orang anak, dua anak laki – laki dan satu anak perempuan yang paling kecil. Aku dan kak Reynald sering bercanda dan bermain bersama. Tak jarang pula kak Reynald sering menceritakan masalahnya kepadaku. Kebetulan aku satu kamar dengan kak Reynald, hanya berbeda tempat tidur. Tempat tidurku disebelah kanan, sedangkan tempat tidur kak Reynald di sebelah kiri, dengan pembatas antara tempat tidur kami sebuah meja kecil yang terletak di tengah. Walaupun kami suka bercanda, tapi tak jarang pula kami berantam, sehingga membuat mama papaku geleng – geleng kepala melihat tingkah laku kami yang kadang agak aneh. Kalau kami sedang berantam, biasanya kak Reynald suka bikin peraturan seenak jidatnya saja. Waktu itu dia buat peraturan dengan membuat garis tengah antara tempat tidurku dengan tempat tidurnya. Kalau salah satu diantara kami melewati garis tersebut, harus denda Rp.10.000. pernah waktu itu kak Reynald marah samaku, dia melempar bantal dari tempat tidurnya ke arahku. Aku juga tidak mau kalah, aku pun melempar bantal kearahnya. Dan tak lama kemudian terjadilah perang bantal.
Tetapi walaupun kami sering berantam, hal tersebut tidak mengurangi rasa sayangku kepada kakak tercintaku. Pernah waktu itu dia curhat samaku, bahwa dia menyukai seorang gadis yang masih kelas 3 SMP, sebaya dengan kelas ku waktu itu. Tapi si gadis tersebut tidak pernah mengetahui bahwa kakak ku menyukainya, sampai maut menjemput kakak ku. Sekolah antara kak Reynald dengan si cewek yang disukainya lumayan jauh, tapi walaupun demikian, setiap kak Reynald pulang sekolah, kakak ku suka sekali mampir ke sekolah si cewek tersebut hanya untuk melihatnya barang semenit saja. Ya… kakak ku memang sangaatttttt menyukai cewek yang bernama “TIARA”, yang saat ini duduk di bangku SMP, tepatnya 3 SMP. Walaupun terkadang hari sedang memancarkan teriknya panas matahari, tidak membuat semangat kakak ku luntur untuk pergi ke sekolah Tiara setiap hari, sehabis pulang sekolah. Kakak juga sering mengambil foto Tiara tanpa diketahuinya bahwa ada orang yang diam- diam mengamati dirinya. Kakak ku sering mengambil foto Tiara disaat Tiara sedang kelelahan, rambutnya berantakan, keringatan dan disaat sedang tertawa. Baginya, foto tersebut asli tanpa ada persiapan dari si objek yang di foto. Dan hasil dari foto – foto tersebut, dilengketkan didepan meja belajar kakak ku. Kalau aku Tanya apa alasannya, dia selalu menjawab “Supaya aku bias melihat wajah manisnya setiap detik, dan juga sebagai obat mujarab penambah semangat belajar”. Memang saat ini kakak ku sedang dilanda yang namanya virus cinta. Pernah waktu itu aku bertanya sama kakak ku, “kenapa sih kak, kakak gak langsung tembak aja tu cewek, kakak kan suka, kenapa harus dengan cara seperti ini ?? gak tersiksa apa kak hanya bias melihat dari jauh orang yang kakak sukai ??”.  Tapi kak Reynald hanya bilang “Sekarang waktunya belum tepat, saat ini kan dia kelas 3 SMP, bentar lagi mau UN, jadi kakak gak mau nanti gegara kakak, perhatian belajarnya terganggu. Tunggu dia melewati ujian nanti. Kakak akan menunggu dia samapi tahun depan”. 

Hingga tiba hari kelulusan bagi para anak kelas 3 SMP, termasuk aku dan Tiara. Aku memilih melanjutkan sekolah di salah satu sekolah SMA swasta. Dan hal yang tidak bisa diduga, bahwa cewek incaran kakak ku ternyata satu sekolah dengan ku dan parahnya lagi si cewek tersebut satu kelas dengan diriku. Disitulah pertama kalinya aku melihat cewek yang bernama Tiara itu. Dan memang benar kata kakak kubahwa dia terlihat manis, tapi itu tidak membuat hatiku sama seperti hati kakak ku yang selalu cenat – cenut di buat cewek yang bernama Tiara. Sepulang sekolah aku menceritakan kejadian di sekolah tadi kepada kakak ku. Mendengar itu, kak Reynald berteriak histeris sangkin senangnya karena dia bisa dengan leluasa mengorek informasi atau menanya keadaan tiara dari adiknya Reyhand yang menjadi teman sekelas gadis pujaan hatinya.

Hingga tiba waktunya, kakak ku pun menjalankan misinya yang tertunda tahun lalu waktu si cewek tersebut masih kelas 3 SMP. Dia berencana akan pergi kerumah tiara dan akan mengajaknya berkenalan dari hati ke hati lalu bicara cinta berdua. Hingga tiba hari H nya, kak Reynald bersiap – siap dengan segala rasa percaya diri dan dengan semangat yang dipendam selama satu tahun. Kakak ku mengenakan T-shirt yang paling bagus, celana jeanz yang paling ok, pokoknya penampilannya kali ini berbeda, mirip Brad Pitt sang bintang idola kakak ku. Ketika hendak pergi di siang hari, hendak mengeluarkan mobil dari garasi, tiba – tiba mobil kak Reynald mogok. Dan dengan sangat terpaksa dia memilih menaiki angkutan umum. Dia tidak mau menunda rencananya hanya karena mobilnya yang tiba – tiba ngambek. Sebelum dia sampai di rumah Tiara, kak Reynald menyempatkan diri mampir ke salah satu toko bunga untuk membeli sebuket bunga mawar yang sangat wangi dan indah. Selama diperjalanan, kak Reynald sangat nervous, tapi juga dibarengi rasa senang teramat sangat. Setelah sampai dan hendak menyeberang, kebetulan rumah tiara terletak dipinggir jalan raya besar. Kak Reynald tidak memperhatikan  keadaan sekeliling. Saat kak Reynald menyeberang jalan, tiba – tiba ada sebuah truk besar yang dengan cepatnya melaju kencang dan menabrak kakak ku. Dia terpental dan tertidur di aspal dengan bersimbah darah yang mengalir dari kepalanya. Dan bunga mawar yang dipegang tadi berserakan di aspal. Dan anehnya, ada setangkai bunga mawar yang masih berada di genggaman tangan kakak ku dengan terkena noda merah dari darah kakak ku.

Banyak orang yang berdatangan ke tempat terjadinya kecelakaan tersebut dan hendak menolong, tapi sayangnya kakak ku sudah tidak bernyawa lagi atau dengan kata kasarnya, saat itu juga kakak ku mati di tempat. Ketika polisi datang kerumah kami dengan membawa segala identitas yang dimiliki kakak ku, termasuk setangkai bunga mawar yang sudah terkena noda darah, untuk memastikan bahwa memang kak Reynald adalah anggota dari keluarga kami. Di saat mama ku melihat dompet kak Reynald yang diserahkan polisi, mama ku terjatuh pingsan, sedangkan aku shock berat dan tak kuasa menahan air mata. Tak ku sangka kakak ku yang selama ini selalu menemaniku, yang selalu bersama dengan ku, berujung pada kematian yang sangat tragis. Hal pertama yang aku pikirkan saat itu, ingin kerumah si cewek yang membuat kakak ku mati, dan ingin membunuhnya. Karena dia, kakak ku yang paling kusayangi pergi meninggalkan aku dan keluargaku untuk selamanya. Aku bisa merasakan betapa sangat kecewanya kakak ku bahwa dia harus meninggalkan dunia ini sebelum dia sempat menyatakan cinta pada gadis yang mampu mengalihkan dunianya dan yang sangat dicintainya, hingga dia rela menunggu selama setahun. Tapi ternyata, ketika hal itu hampir terwujud, tidak disangka maut menjemputnya seakan – akan Tuhan tidak mengijinkan dia menikmati kebahagiaan  yang seharusnya dia rasakan.

Banyak dari teman sekelasku datang melayat kerumahku. Tapi tidak dengan cewek yang bernama Tiara. Dia tidak datang, sungguh kejam dirinya. Tidak tahukah dia kakak ku meninggal gegara dia ????? tapi lebih baik dia tidak usah datang. Kalau pun dia datang, aku akan mengusirnya dari rumahku. Karena aku sangat membencinya. Hingga pemakaman selesai, keluarga ku masih sangat bersedih, terlebih mama ku, hampir gila karena harus ditinggal anak yang dikasihinya. Tapi apa boleh buat, sudah kehendak Tuhan bahwa kakak ku akan berujung pada kematian yang tidak kusangka akan terjadi secepat ini.

Tiga hari setelah kematian kakak ku, ketika aku tidur, aku bermimpi berjumpa denga kak Reynald. Dia berkata bahwa aku harus menjaga dan melindungi tiara, gadis yang dicintainya. Dan dia juga berpesan agar bunga mawar tersebut disampaikan kepada gadis sang pujaan hatinya.
Keesokan harinya aku bangun dan hendak pergi ke sekolah. Di sekolah, entah mengapa hatiku tergerak untuk pindah dari tempat duduk ku yang semula dan memilih duduk disamping tiara seorang gadis yang dicintai Almarhum kakak ku. Sepulang sekolah aku mengajaknya kerumahku dan memberi sekuntum mawar yang sudah layu kepadanya. Dia menerimanya dengan wajah yang kebingungan. Tapi aku tidak memperdulikan rasa kebingungan yang ada di raut wajahnya. Dan pada saat itu juga, ntahh kenapa keluar kalimat dari mulutku yang berkata “I LOVE YOU”. Seperti ada yang menggerakkan mulutku untuk berkata seperti itu. Padahal aku tidak menghendaki kata – kata itu keluar dari mulutku, karena aku masih sangat membencinya. Tapi aku tidak perduli, aku yakin kata – kata itu pasti berasal dari kakak ku. Kemudian aku tersadar akan pesan dari kakak ku beberapa hari yang lalu bahwa aku harus selalu menjaga dan melindungi Tiara, sehingga sesegera mungkin kutepiskan rasa kebencian yang ada dalam diriku. Dan mencoba untuk memulai menyukai Tiara. kemudian gadis yang di depan ku saat ini pun membalas dengan sedikit ada keraguan, tanpa diduga dia membalas pernyataanku dengan kalimat “I LOVE YOU TOO”. Setelah dia membalas perasaan ku dan juga perasaan yang mewakili kakak ku, aku memeluknya dengan sangat erat seakan – akan aku tidak ingin kehilangan dirinya, sama seperti disaat aku kehilangan kakak tersayangku.
Hingga saat ini kami menjalin hubungan sudah hampir dua tahun. Dan selama kami berpacaran, Tiara tidak pernah mengetahui mengapa kakak ku, Reynald meninggal. Yang dia tahu hanya, kakak ku meninggal karena sebuah kecelakaan. Hanya itu yang dia tahu, dan aku pun tidak bermaksud untuk menceritakan semua tentang pencarian dan penantian kakak ku terhadap seorang gadis yang saat ini menjadi KEKASIHKU. 

Aku benar – benar tidak menyangka bahwa aku lah yang akhirnya menjadi orang yang selalu berada disamping Tiara. padahal, kakak ku yang sudah berusaha mati – matian untuk mendapatkan cinta dari seorang gadis yang sudah lama dikaguminya tidak mendapatkan hasil apa – apa. Tapi aku percaya, kakak ku tidak akan kecewa melihat semua yang telah terjadi. Karena dia mengetahui bahwa gadis yang dicintainya saat ini aman berada dalam genggaman adiknya, REYHAND.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Kimia Larutan Basa

Tugas Essai Bahasa Indonesia

Tujuh Ketakutan Maut